Sabtu, 03 Oktober 2009

Asuhan keperawatan maternitas

ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN FISIOLOGIS

A. DEFINISI
• Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001)
• Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Sarwono Prawirohardjo, 2002)
• Persalinan adalah persalinan pada presentasi belakang kepala dengan lama kala I antara 8 – 14 jam dan berakhir dengan kelahiran bayi tanpa memerlukan bantuan alat (vakum atau cunam). (Faris Afansa M, 2003)
• Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu ( Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003)
• Persalinan normal adalah persalinan yang:
 Terjadi pada kehamilan aterm (bukan premature atau post matur)
 Mempunyai onset yang spontan (tidak di induksi)
 Selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama)
 Mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi vertex (puncak kepala) dan siput pada bagian anterior pelvis
 Terlaksana tanpa bantuan artificial (seperti forceps)
 Tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat)
 Mencakup kelahiran plasenta yang normal
(Helen Farrer, 2001)

Kesimpulan:
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin, plasenta dan selaput ketuban) yang sudah/ hampir cukup bulan melalui jalan lahir atau jalan lain baik secara spontan maupun abnormal (dengan bantuan alat atau tindakan operatif)


B. PATOFISIOLOGI



C. MANIFESTASI KLINIS
• Persalinan dibagi 4 kala yaitu:
1. Kala I atau Kala Pembukaan
Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap dan terdapat pengeluaran lender bercampur darah ( bloody show). Proses pembukaan servik dibedakan menjadi 2 fase, antara lain:
a. Fase Laten
Pembukaan berlangsung lambat ( ≤ 8 jam) sampai mencapai pembukaan 3 cm. His terjadi ≥ 2x/ 10 menit dengan lama ≥ 20 detik
b. Fase Aktif
Berlangsung lebih cepat ( 6 jam) sampai mencapai pembukaan lengkap ( 10 cm). dibagi menjadi 3 sub fase:
1) Fase akselerasi: berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 4 cm. His terjadi 2 – 3x/ 10 menit dengan lama ≤ 40 detik
2) Fase Dilatasi Maksimal: selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm. His terjadi 3 – 4x/ 10 menit dengan lama ≥ 40 detik
3) Fase Deselerasi: berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap. His terjadi 4 – 5x/ 10 menit dengan lama 45 – 50 detik
2. Kala II atau Kala Pengeluaran
Dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm) sampai dengan lahirnya bayi. Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Dengan kekuatan his dan mengejan ibu, janin terdorong keluar sampai lahir. Kala II pada primigravida berlangsung rata-rata 1,5-2 jam dan pada multigravida rata-rata ½-1 jam.
Tanda dan gejala persalinan kala II meliputi:
 Adanya dorongan meneran
 Ibu terasa ada tekanan pada rectal dan anus
 Terlihat perenium menonjol
 Terlihat vulva membuka
3. Kala III atau Kala Uri
Dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta. Dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
 Tahap pelepasan plasenta: setelah bayi lahir, uterus mengecil dan menebal, teraba fundus uteri setinggi pusat. Pengecilan uterus menyebabkan tempat perlekatan plasenta di dinding uterus menjadi lebih kecil sehingga plasenta menebal kemudian terlepas dari dinding uterus. Terjadi dalam waktu 5-10 menit setelah lahir.
 Tahap pengeluaran plasenta: setelah plasenta lepas, kontraksi dan retraksi rahim mendorong plaseenta ke dalam segmen bawah rahim atau ke bagian atas vagina. Dari sini, plasenta didorong keluar dengan kekuatan mengejan ibu. Biasanya terjadi dalam 5-30 menit setelah bayi lahir.
4. Kala IV
Merupakan kala pengawasan selama 1-2 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk menghantisipasi keadaan ibu terhadap tanda-tanda bahaya terutama perdarahan post partum. Observasi yang dilakukan yaitu:
 Tingkat kesadaran ibu
 Pemeriksaan tanda-tanda vital
 Kontraksi uterus
 Perdarahan

• Tanda-tanda Persalinan
1) Tanda persalinan sudah dekat
a. Lightening atau setting atau dropping yaitu kepala turun memasuki PAP terutama pada primigravida, pada multigravida tidak begitu kelihatan.
b. Perut kelihatan melebar
c. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh bagian bawah terbawah janin
d. Persaan sakit perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut “False Labor Pains”
e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bias bercampur darah ( bloody show)
f. Terjadi nyeri disertai pengeluaran lender ( penutup serviks dikeluarkan) dan bisa juga campur darah ( bloody show)
g. His pandahuluan ( nyeri hanya pada perut bagian bawah, lamanya pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu, tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks, dibawa berjalan tidak bertambah kuat malahan semakin berkurang)
2) Tanda-tanda persalinan ( inparta)
1. Rasa ssakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluar lender bercampur darah ( bloody show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada serviks
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan ssendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar, pembukaan telah ada.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Vagina
Pemeriksaan vagina dilakukan untuk mengkaji lima factor: (1) dilatasi servix, kelunakan dan pembukaan; (2) status membran amnion; (3) presentasi; (4) posisi; (5) stasion.
2. Pemeriksaan Laboratorium
• Hb normal = 11,4 – 15,1 gr/dl
• Golangan darah = A,B,AB & O
• Faktor RH = +/-
• Waktu pembekuan
Protein Urine
Urine reduksi
3. Pemeriksaan USG





E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif b.d kelelahan,penggunaan energi berlebihan
2. Nyeri b.d kontraksi rahim & regangan pada jaringan
3. Penurunan cardiak out put b.d peningkatan kerja jantung sekunder penggunaan energi berlebih.
4. Resiko terjadi gangguan kesimbangan cairan b.d perdarahan banyak
5. Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka episiotomi.

F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx. 1. Pola napas tidak efektif b.d penggunaan energi berlebihan
Tujuan : Pola napas tidak terganggu/kembali efektif.
• Observasi TTV selama jalannya persalinan
R/ Deteksi dini keadaan klien sehingga dapat dilakukan tindakan secara tepat & cepat.
• Dampingi klien & berikan dorongan mental selama perslinan
R/ Mengurangi kecemasan sehingga klien dapat mengatur pernapasan scr benar
• Ajarkan tehnik pernapasan yg benar saat kontraksi
R/ Meningkatkan cadangan oksigen & tenaga
• Ajarkan cara mengedan yg benar
R/ Agar klien dpt menghemat energi & melahirkan bayinya dng cepat.

Dx. 2. Nyeri b.d kontraksi rahim & regangan jaringan
Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.
• Observasi skala nyeri dengan skala 1 – 10, intensitas & lokasi
R/ Mengetahui tingkat nyeri & ketergantungan klien serta kualitas nyeri
• Ajarkan tehnik relaksasi & menarik napas panjang
R/ Meningkatkan relaksasi & rasa nyaman
• Berikan penjelasan ttg penyebab nyeri & kapan hilangnya
R/ Meningkatkan pengetahuan sehingga mengurangi kecemasan,klien menjadi kooperatif
• Ajarkan cara mengedan yg benar jika pembukaan sudah lengkap
R/ Mengurangi kelelahan & mempercepat proses persalinan.
• Anjurkan klien u/ istirahat miring kiri jika tdk sedang kontraksi
R/ Mengurangi penekanan vena cava, meminimalkan hipoksia jaringan.


Dx. 3. Penurunan Cardiak output b.d peningkatan kerja jantung
Tujuan : Cardiak out put dalam batas normal, TD= 120/80 mmHg,Nadi=80 x/mnt
• Observasi TTV
R/ Mengetahui perkembangan/perubahan yg terjadi pada klien
• Observasi perubahan sensori
R/ Mengetahui ketidak adekuatan perfusi cerebral.
• Observasi penggunaan energi & irama jantung
R/ Mengetahui tingkat ketergantungan klien.

Dx. 4. Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka episiotomi
Tujuan : Tidak terkadi infeksi
• Observasi TTV & tanda-tanda infeksi
R/ Deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi sehingga segera diatasi.
• Lakukan vulva hygiene 2 x sehari (pagi – sore)
R/ Luka kotor mempengaruhi proses penyembuhan
• Anjurkan klien u/ menganti pembalut setiap habis kencing atau kotor
R/ Kebersihan mempercepat proses penyembuhan & mencegah masuknya organisme.
• Anjurkan klien u/ segera mobilisasi (duduk,berdiri & jalan serta menyusui bayinya )
R/ Mencegah sisa perdarahan/kotoran membendung dng mobilisasi sisa kotoran dpt keluar sehingga mempercepat proses penyembuhan disamping itu mem-perlancar sirkulasi darah keluka.

DAFTAR PUSTAKA

Anfasa, Farid M, dkk. 2003. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: POGI

Carpenito,Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Doenges, Marilynn E. 2001. Rencana perawatan maternal/bayi : Pedoman untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta:EGC

Llewellyn, Jones.2001. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates

Prawirohardjo. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Tridasa Printer

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar