Sabtu, 03 Oktober 2009

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Tentang
HERNIA DAN ILEUS










PEMBIMBING : dr. Asro’ Abdih.


PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Virgianti Nur Faridah, S.Kep.Ns, selaku PJMK Keperawatan Medikal Bedah sekaligus membimbing penulis, sehingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
2. dr. Asro’ Abdih selaku pembimping tim penulis.
3. Teman-teman S1 Keperawatan yang telah memberikan dorongan dan motivasi serta pihak-pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh daripada sempurna, oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya S1 keperawatan.



Lamongan, 17 Januari 2008


Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Hernia 3
2. Klasifikasi Hernia 3
3. Pengertian Ileus 7
4. Klasifikasi Ileus 8
5. Patofisiologi Obstruksi Usus 10
6. Manifestasi Obstruksi Usus 10
7. Pemeriksaan Diagnostik Obstruksi Usus 11
8. Penatalaksanaan Obstruksi Usus 11

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Pada penyakit hernia dan ileus banyak masyarakat yang masih belum bisa membedakan atau mengetahui sejak dini tentang kedua penyakit ini. Dimana kedua penyakit ini diderita oleh semua jenis kelamin dan umumnya pada lanjut usia karena penurunan semua fungsi organ atau juga pada dewasa muda yang mengalami obesitas

Tidak hanya pada laki-laki wanitapun juga dapat mengalami hernia oleh karena itu disini penulis akan mengupas lebih dalam mengenai kedua penyakit ini


B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Dari Hernia ?
2. Apasajakah Klasifikasi Dari Hernia?
3. Apakah Pengertian Dari Ileus ?
4. Apasajakah Klasifikasi Dari Ileus?
5. Apasajakah Manifestasi Obstruksi Usus ?
6. Bagaimanakah Peneriksaan Diagnostic Dari Obstruksi Usus ?
7. Bagimankah Patofisiologi Obstruksi Usus ?
8. Bagaimanakah Penatalaksanaan Obstruksi Usus ?






C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
mahasiswa mampu memehami dan menjelasakan tentang hernia dan ileus

2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui Pengertian Dari Hernia
2. Dapat Menyebutkan Klasifikasi Dari Hernia
3. Mengetahui Pengertian Dari Ileus
4. Dapat Menyebutkan Klasifikasi Dari Ileus
5. Mengetahui Manifestasi Obstruksi Usus
6. Mengetahui Peneriksaan Diagnostic Dari Obstruksi Usus
7. Mengetahui Patofisiologi Obstruksi Usus
8. Mengetahui Penatalaksanaan Obstruksi Usus

















BAB II
PEMBAHASAN

1. HERNIA

PENGERTIAN HERNIA
Hernia adalah prostrusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ. Istilah hernia berasal dari bahasa Yunani “ERNOS” yang berarti penonjolan.
Hernia inguinalis lateralis ialah hernia yang melalui anulus inguinalis internus yang terletak disebelah lateral vasa epi, gastrika interior, menyusuri kondisi inguinalis dan keluar kerongga perut melalui inguinalis eksternal (Arief mansjoer, 2000).

KLASIFIKASI HERNIA
Bila ditinjau dari letaknya, hernia dibagi menjadi 2 golongan :
1. Hernia eksterna.
Hernia yang tonjolannya tampak dari luar yaitu hernia inguinalis lateralis (indirek), hernia inguinalis medialias (direk), hernia femoralis, hernia umbilikalis, hernia supra umbilikalis, hernia sikatrikalis, dan lain – lain.
Macam-macam hernia eksterna
1. hernia inguinalis
a. hernia inguinal indirek
Merupakan suatu penonjolan peritoneum, dengan atau tanpa visera abdomen, melalui anulus inguinalis profundus. Cacat adalah kongenital dan diakibatkan karena prosesus vaginalis peritonei yang persisten. Hernia mungkin sudah nampak sejak bayi, atau mungkin baru terlihat kemudian hari, tetapi kebanyakan sudah didiagnosis sebelum pasien mencapai usia 50 tahun. Hernia indirek pada bayi lelaki sering mengakibatkan kriptorkismus dan hidrokel. Hernia inguinalis indirek lebih banyak ditemukan pada laki-laki dari pada wanita, tetapi meskipun demikian merupakan jenis hernia pangkal paha yang sering terjadi pada wanita.
b. hernia inguinal direk
Merupakan penonjolan melalui segitiga hessebach yang disebelah inferior dibatasi oleh ligamentum inguinale, sedangkan sebelah lateraldan superior oleh pembuluh epigastria inferior dan medial oleh pinggir otot rektus. Hernia direk merupakan melemahnya fascia ternsveralis pada akuesita dasar kanalis inguinalis. Sering kali bilateral, dan ada kaitannya dengan usia lanjut, kegemukan, batuk yang terus menerus dan keadaan lain yang secara kronis dapat menimbulkan tekanan intraabdominal.
2. hernia femoralis
Pada jenis hernia ini kantung masuk kedalam kanalis femoralis pada sisi medial dari vena femoralis bawah ligamentum inguinale. Kantungnya akan melengkung anterior dan superior disekitar ligamen inguinal sehingga berada pada daerah inguinal. Hernia femoralis lebih sering dijumpai pada wanita dari pada pria atau anak-anak
Masa itu teraba atau terlihat disebelah medial atas paha, atau mungkin sampai keatas ligamentum inguinale dimana sulit membedakannya dari hernia inguinalis. Hernia fem,oralis juga harus dibedakn dari limfadenopati dan varises vena saphena.
Karena leher sempit, maka hernia femoralis cenderung mengalami inkarserasi dan strangulasi. Hernia ini sering terlewati pada pasien yang gemuk yang menderita obstruksi usus
3. hernia umbilikalis
Setelah penutupan spontan cincin umbilikalis pada bayi, beberapa orang dewasa lambat laun membentuk pelebaran cincin dan pembentukan hernia umbilikalis. Peningkatan tekanan intraabdominal bertanggung jawab
Hernia didiagnosis dengan inspeksi dan palpasi. Omentum merupakan isi kantung yang paling sering terjadi, walaupun usus terdapat dalam jumlah besar. Strangulasi sering terjadi sebab tidak terdapatnya fasia dan ukuran defek yang kecil
4. hernia epigastrika
Merupakan penonjolan melalui linea alba pada abdomen bagian atas. Suatu massa dapat teraba pada garis tengah atau tepat disebelah kiri garis tengah. Banyak hernia epigastrika adalah asimptomatik, tetapi hernia ini dapat merupakan sumber rasa sakit dan gejala-gejala gastrointestinal yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
5. hernia insisional
Dihisensi fasnia pada insisi abdomen mengakibatkan hernia. Infeksi, kesalahan teknik, dan penyakit yang berkaitan (obesitas, malnutrisi) merupakan hernia insisional yang paling sering terjadi. Dihisensi mungkin merupakan peristiwa yang dramatis pada masa dini post operatif
Hernia insisional merupakan penonjolan yang menimbulkan rasa tidak enak dan tidak sedap dipandang, yang cenderung mengalami inkarserasi dan strangulasi, khususnya bila defek kecil
6. hernia lain-lain
a. hernia spigel
Merupakan hernia melalui linea semilunaris. Tempat yang paling sering adalah abdomen bagian bawah pada perbatasn linea semilunaris dan linea semisirkulatis douglas
b. hernia lumbalis
Merupakan hernia melalui salah satu trigonum lumbale pada dinding posterior abdomen
c. hernia littre
Keanehan hernia ini adalah bahwa hernia ini merupakan hernia abdominalis eksterna yang hanya mengandung divertikum meckel




2. Hernia interna
Hernia yang tonjolannya tidak tampak dari luar, yaitu hernia obturatorika, hernia diafragmatika, hernia foramen Winslowi dan hernia ligamen treitz.
 Hernia difragmatika
Hernia diafragmatika ialah masuknya sebagian gaster melalui hiatus esofagus dari diafragma kedalam kavum toraksis. Oleh karena itu dapat disebut hiatus hernia. Hal ini dapat terjadi bilamana hiatus esofagus tersebut terlalu lebar. Terlalu lebarnya hiatus tersebut dapat timbul secara kongenital maupun mendaak. Sehingga dapat berakibat sebagian dari lambung masuk kavum toraksis. Pada yang mendadak misalnya oleh karena tekanan intra obdominal yang meninggi. Peninggian tekanan intra obdominal dapt dijumpai pada gravida, obesitas, asites, adanya tumor intra abdominalyang terlalu besar umpamanya pada kista ovarium dan lain-lain. Oleh karena itu lebih sering dijumpai pada kaum wanita dari pada kaum laki-laki dengan perbandingan rata-rata 3 : 1
 Ada dua macam Hernia difragmatika
a. Sliding hernia atau sliding type
- Terjadinya bisa disebabkan bermacam-macam hal diantaranya :
- Esofagus terlalu pendek
- Atau esofagus tertarik keatas
- Dapt juga oleh karena otot-otot dan ligamen disekitar kardia lemah, sehingga kardia masuk ke dalam mediastinum
- Pada sliding hernia seringkali terjadi refluk asam lambung kedalm esofagus, biasa atau serng kali timbul regurgitasi
- Penting diketahui bahwa letak esofagogastrik junction diatas diafragma. Jadi letak gaster yang berupa kantong hernia dikaudal esofagus
b. Rolling hernia atau rolling type
Nama lain dari rolling hernia adalah para hiatal hernia, para esofageal hernia
Di sini letak esofagus pada posisi normal, demikian juga panjang esofagus dalam keadaan normal. Tapi kantung hernia terletak disebelah esofagus. Jadi sebagian dari lambung masuk kedalam rongga dada yaitu sebagai kantumh hernia. Jadi jelas bedanya dengan sliding hernia, di sini esophagogastrik junction tetap di bawah diafragma, dengan kata lain disini terdapt vulvulus parsiel dari lambung
Perbedaan lain ialah : pada rolling hernia, refluk dari asam lambung jarang terjadi. Pada rolling hernia karena kantong hernia menekan esofagus dari belakang, maka tidak akan terjadi regurgitasi. Kemungkinan besar pada rolling hernia seluruh fundus dari gaster masuk kedalam rongga dada

2. ILEUS
A. ILEUS PARALITIK
Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan dimana usus gatal/ tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya. Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus melainkan akibat dari berbagai penyakit primer, tindakan (operasi) yang berhubungan dengan rongga perut, toksin dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi kontraksi otot polos usus
Gerakan peristaltik merupakan suatu aktifitas otot polos usus yang terkoordinasi dengan baik, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti keadaan otot polos usus, hormon intestinal, sistem saraf simpatik dan para simpatik, keseimbangan elektrolit dsb
Ileus paralitik hampir selalu dijumpai pada pasien pasca operasi abdomen. Keadaan ini hanya berlangsung antara 24-27 jam. Beratnya ileus paralitik pasca operasi bergantung pada lamnya operasi, seringnya manipulasi usus dan lamanya usus berkontak dengan udara luar. Pencemaran peritonium oleh asam lambung, isi kolon , enzim pankreas, darah, dan urin akan menimbulkan paralisis usus. Kelainan retroperitoneal seperti hematome retroperitoneal, terlebih lagi bila disertai fraktur vertebra sering menimbulka ileus paralitik yang berat. Demikian pula pada kelainan pada rongga dada seperti pneumonia paru pada bagian bawah, empiema dan infark miokard dapat disertai para lisis usus. Gangguan elektrolit terutama hipokalemia merupakan penyebab yang cukup sering
Penyakit/ keadaan yang menimbulkan ileus paralitik dapat diklasifikasikan sbb:
1. neurogenik
- pasca operasi
- kerusakan medula spinalis
- keracunan timbal
- kolik ureter
- pankreatitis
- iritasi persarafan splanknikus
2. metabolik
- gangguan keseimbangan elektrolit (terutama hipo kalemia)
- uremia
- komplikasi DM
- penyakit sistemik seperti SLE, sklerosis multipel
3. obat-obatan
- narkotik
- anti kolinergik
- katekolamin
- fenotiasin
- anti histamin



4. infeksi
- pneumonia
- empiema
- peritonotis
- urosepsis
- infeksi sistemik berat lainnya
5. iskemia usus

B. ILEUS OBSTRUKTIF
Obstruksi usus
Obstruksi usus terjadi bila sumbatan mencegah aliran normal dari isi usus melalui saluran usus. Aliran ini dapat terjadi karena 2 tipe
1. Mekanis
Terjadi obstruksi intra mural atau obstruksi mural dari tekanan pada dinding usus. Contoh kondisi ini dapat menyebabkan obstruksi mekanis adalh intososepsi, tumor polipoid dan neoplasma, stenosis, striktur, perlekatan, hernia, dan abses.
2. Fungsional
Muskulatur usus tidak mampu mendorong isi sepanjang usus. Contohnya adalah : amiloidosis, distrofi otot, gangguan endokrin seperti dm, atau gangguan neurologis seperti penyakit parkinson. Ini juga dapat bersifat sementara sebagai akibat dari penanganan usus selama pembedahan
Obstruksi ini dapat bersifat parsial atau komplek. Keperahannya tergangtung pada daerah usus yang terkena, derajat dimana lumen tersumbat dan khususnya derajat dimana sirkulasi darah dindig usus tersumbat.
Kebanayakan obstruksi usus (85%) terjadi dalam usus halus. Perlekatan paling umum menyebabkan obstruksi usus halus (insiden sebanyak 60%) diikuti dengan hernia dan neoplasma. Penyebab lain mencakup intususepsi, volvulus (pemutaran usus) dan ileus paralitik
Kira-kira 15% obstruksi usus terjadi di usus besar, dan kebanyakan ditemukan di sigmoid. Penyebab yang paling umum adalh karsinoma, siverkulitis, gangguan usus inflamasi dan tumor ganas
Macam obstruksi usus
 Obstruksi usus halus
Patofisiologi. Akumulasi isi usus, cairan, dan gas terjadi di daerah atas usus yang mengalami obstruksi. Distensi dan retensi cairan mengurangi absorbsi cairan dan merangsang lebih banyak sekresi lambung. Dengan peningkatan distensi menyebabkan penurunan tekanan kapiler vena dan arteriola. Pada gilirannya hal ini akan menyebabkan edema, kongesti, nekrosis, dan akhirnya ruptur atau perforasi dari dinding usus dengan akibat peritonitis.
Muntah refluks dapat terjadi akibat distensi abdomen. Muntah mengakibatkan kehilangan ion hidrogen dan kalium dari lambung, serta menimbulkan penurunan klorida dan kalium dalam darah, yang akhirnya mencetuskan alkalosis metabolik. Dehidrasi dan asidosis yangg terjadi kemudian disebabkan karena hilangnya cairan dan natrium. Dengan kehilangan cairan akut, shok hipo volemik dapat terjadi
Manifestasi klinis. Gejala awal biasanya berupa nyeri, kram yang terasa seperti gelombang dan bersifat kolik. Pasien dapat mengeluarkan darah dan mukus, tetapi bukan materi fekal dan tidak terdapat flatus. Terjadi muntah pola ini adalah karakter yang sering muncul.
Pada obstruksi komplek gelombang peristaltik pada awalnya menjadi sangat keras dan akhirnya berbalik arah, dan isi usu terdorong kedepan mulut. Apabila obstruksi terjadi pada ileum, maka muntah fekal dapat terjadi. Pertama pasien memuntahkan isi lambung, kemudian isi deodenum dan jejunum yang mengandung empedu dan akhirnya disertai nyeri paroksisme, pasien memuntahkan isi ileum yaitu suatu bahan mirip fekal yang berwarna gelap.
Tanda yang pasti dari dehidrasi adalh pasien mengalami haus terus menerus, mengantuk, malaise umum, dan lidah serta membran mukosa mengalami pecah-pecah. Abdomen menjadi distensi, semakin kebawah obstruksi di area gastrointestinal yang terjadi, semakin jelas adanya distensi abdomen. Apabila obstruksi berlanjut tidak diatasi terjadi shock akibat dehidrasi dan kehilangan volume plasma.
Evaluasi diagnostik. Diagnosa didasarkan pemeriksaan yang digambarkan diatas serta pemeriksaan sinar-X.sinar-X terhadap abdomen akan menunjukkan kuantitas abnormal dari gas dan atau cairan dalam usus. Pemeriksaan laboratorium misalnya pemeriksaan elektrolit dan DL akan menunjukkan gambaran dehidrasi dan kehiolangan volume plasma, dan kemungkinan infeksi.
Penatalaksanaan. Dekompresi usus melalui selang usus halus atau naso gastrik bermanfaat dalam mayoritas kasus. Apabila usus tersumbat secara lengkap maka stangulasi yang terjadi memerlukan interfensi bedah. Saebelum pembedahan terapi intra vena diperlukan untuk mengganti penipisan air, natrium, kalium, dan klorida.
Tindakan pembedahan terhadap obstruksi usus sangan tergantung pada penyebab obstruksi. Penyebab paling umum seperti hernia dan perlekatan, prosedur bedah mencakup perbaikan hernia atau pemisahan perlekatan pada usus tersebut. Pada beberapa situasi bagian dari usus yang terkena dapat diangkat dan dibentuk anastomosis. Kompleksitas prosedur bedah untuk obstruksi usus tergantung pada durasi obstruksi dan kondisi usu yang ditemukan selama pembedahan
 Obstruksi usus besar
Patofisiologis. Seperti pada obstruksi usus halus obstruksi usus besar mengakibatkan isi usus , cairan, dan gas berada proksimal disebelah obstruksi.
Obstruksi dalam kolon dapat menimbulkan distensi hebat dan perforasi kecuali gas dan cairan dapat mengalir balik melalui katup ilean.
Obstruksi usus besar meskipun lengkap biasanya tidak dramatis bila suplai kekolon tidak terganggu. Apabila suplai darah terhenti, terjadi stranulasi usus dan nekrosis kondisi ini mengancam hidup.
Pada usus besar dehidrasi terjadi lebih lambat dibandingkan pada usus halus karena kolon mampu mengabsorbsi isi cairannya dan dapat melebar sampai ukuran yang dipertimbangkan diatas kapasitas normalnya
Manifestasi klinis. Obstruksi usus besar berbeda secara klinis dari obstruksi usus halus, dalam hal ini gejala terjadi dan berlanjut relatif lambat. Pada pasien dengan obstruksi disigmoid atau rektum. Konstipasi dapat menjadi gejala satu-satunya selama beberapa hari. Akhirnya abdomen menjadi sangat distensi, loop dari usus besar menbjadi dapat dilihat dari luar melalui dinding abdomen, dan pasien menderita kram akibat nyeri abdomen bawah. Akhirnya terjadi muntah fekal. Dapat terjadi shok.
Evaluasi diagnostik. Diagnosis didapat pada pemeriksaan sintomatologi dan sinar-X. Sinar-X abdomen datar dan tinggi akan menunjukkan distensi kolon. Pemeriksaan barium dikontraindikasikan.
Penatalaksanaan bedah dan medis. Apabila obstruksi relatif tinggi dalam kolon, kolonoskopi dapt dilakukan untuk membuka lilitan dan dekompresi usus. Sekostomi, pembukaan secara bedah yang dibuat pada sekum, dapat dilakukan pada pasien yang beresiko buruk terhadap pembedahan dan sangat memerlukan pengangkatan obstruksi. Prosedur ini memberika jalan keluar untuk mengeluarkan gas dan sejumlah kecil rabas. Selang rektal dapat digunakan untuk dekompresi area yang ada dibawah usus.
Tindakan yang biasa dilakukan adalh reseksi bedah untuk mengangkat lesi penyebab obstruksi. Kolostomi sementara atau permanen mungkin diperlukan. Kadang-kadang anastomosis ileoanal dilakukan bila pengangkatan keseluruhan usus besar diperlukan

BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN
Hernia adalah prostrusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ. Istilah hernia berasal dari bahasa Yunani “ERNOS” yang berarti penonjolan.
Bila ditinjau dari letaknya, hernia dibagi menjadi 2 golongan :
 Hernia eksterna.
• hernia inguinalis
• hernia inguinal indirek
• hernia inguinal direk
• hernia femoralis
• hernia umbilikalis
• hernia epigastrika
• hernia insisional
• hernia lain-lain
 Hernia interna
• Hernia difragmatika
 Macam obstruksi usus
• Obstruksi usus halus
• Obstruksi usus besar

B. SARAN
Dari beberapa penyakit dan penatalaksanaan nya yang sudah kami paparkan tersebut diatas, maka untuk para penderita penyakit hernia dan ileus dapat melakukan pengobatan pada pelayanan medis untuk kesembuhan penyakitnya



DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Schrock K. Theodore. 1995. Ilmu Bedah. Jakarta: EGC

Reeves J. Charlene. 2001. Keperawatan Mwdikal BEDAH. Jakarta: Salemba Medika

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FK UI

2 komentar:

  1. ramuan tradisional untuk obat asam urat adalah obat yang banyak dicari oleh wanita, dan pria yang berumur di atas 30 tahun, karena banyak yang terkena penyakit asam urat. bahkan sekarang di bawah umur 30 tahun sudah terkena asam urat akut. jika penyakit sudah parah akan mengakibatkan persendian tidak bisa bergerak. tetapi anda tidak usah khawatir, karena sekarang sudah muncul obat untuk asam urat herbal tradisional berkhasiat tinggi. obat asam urat yang alami ampuh dari dulu tradisional ini adalah salah satu obat herbal asam urat dan kolesterol menahun tradisional berkhasiat tinggi, dan obat asam urat herbal tradisional terbaik alami ampuh dari dulu. tidak hanya bisa dijadikan untuk obat asam urat dan testimoni penderita asam urat, tetapi bisa juga mengobati kolesterol tinggi.
    jika anda mencari obat untuk mengobati asam urat dan kolesterol tinggi, disini tempatnya menjual cari obat untuk mengobati asam urat paling ampuh. sedikit bahasan tentang jual herbal obat untuk penyakit asam urat, obat untuk mengobati asam urat tanpa zat kimia ini adalah obat untuk penyakit asam urat terbaik tanpa zat kimia. jika anda sudah bosan dengan obat kimia, jangan khawatir karena ini adalah obat tradisional untuk penyakit asam urat akut tanpa zat kimia. produk kami menjual obat asam urat kualitas terjamin terbaik. banyak yang sudah menggunakan info tentang obat untuk penyakit asam urat dan memberikan testimoni yang positif.

    BalasHapus
  2. wah ini dia gan obat asam urat yang alami dan juga aman untuk atasi asam urat, kolesterol, nyeri sendi, pegal linu dan nyeri sendi
    Obat Herbal Asam Urat masuk sini gan

    BalasHapus